contoh cerita ulang
Contoh cerita ulang berita faktual yg ada disekitar kita
Hindari Lubang, Pemuda tewas dilindas truk di Jakarta Barat
Kecelakaan antara motor Yamaha bernomor polisi G 6815 DW dengan truk
bernomor polisi BH 8228 CU terjadi di Jalan S Parman, Jakarta Barat,
Selasa (13/5). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.45 WIB.
Dari
data yang diperoleh twitter TMC Polda Metro Jaya menyebutkan, dalam
peristiwa itu terdapat satu orang meninggal bernama Setiono (21).
"Kecelakaan
Truk BH 8228 CU & Pemotor Yamaha G 6815 DW di dekat Hotel Ibis Jl. S
Parman, korban meninggal Setiono 21 tahun & masih penanganan
Polri," tulis akun @TMCPoldaMetro.
Sementara itu, menurut petugas
piket Laka Lantas Jakarta barat menyebutkan, kronologis kecelakaan itu
bermula ketika pengendara motor mencoba menghindari lubang. Kini, mayat
korban sudah dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo.
RANTING POHON DARI TUHAN
Tsunami
telah melontarkan tubuh Rizal Sahputra ke hamparan Samudra Hindia.
Pemuda 20 tahun tersebut terkatung-katung delapan hari di lautan lepas
yang seakan tak bertepi itu. Tekadnya untuk selamat hanya ditautkan pada
sebuah pohon bercabang tiga yang berhasil dia raih. Rizal menyebut
cabang pohon itu pertolongan dari Tuhan. Dia sangat bersyukur ketika
lambaian dengan ranting pohon itu disambut kapal Malaysia.
Memulai
cerita, Rizal tak bakal lupa detail Minggu pagi yang mengerikan itu.
“Saat itu, saya tengah membantu pembangunan masjid di Banda Aceh selama
beberapa saat. “Lalu, banyak anak kecil yang berlarian dan berteriak ada
ombak datang”, kata Rizal saat dirawat di RS. Port Klang, Malaysia.
Upaya
mereka menyelamatkan diri sia-sia karena ombak yang datang langsung
meringkus tubuh mereka. “Ombak itu lebih kurang setinggi 20 meter”, ujar
Rizal yang sekujur tubuhnya penuh luka terkelupas karena terbakar
matahari. Melanjutkan ceritanya, dia ternyata terseret ke laut. Rizal
lalu berpegangan papan yang juga terombang-ambing di tengah laut. Dia
berbagi dengan beberapa orang lainnya yang juga terseret gelombang
tsunami. “Pertama, ada beberapa orang teman yang bersama saya
berpegangan papan”, ujarnya. Makin hari makin banyak yang tak tahan.
Tinggal saya sendiri dan mayat-mayat yang mengapung di kanan kiri saya”,
lanjutnya.
Rizal merasa tidak takut, tapi terasa
putus asa. “Saya pikir, saat itu adalah hari kiamat”, katanya. Harapan
sebenarnya sering datang, dia melihat beberapa kapal yang melintas,
namun terlalu jauh. Di tengah ketidakpastian itu, Rizal menemukan pohon
bercabang tiga yang terapung, dia pun berpindah ke pohon itu.
Dia
mulai merasa ada luka yang berada di sikunya mulai berbau. Ketakutan
merayap di hatinya. “Saya terus berdoa kepada Tuhan sebab saya pikir,
saya pasti mati jika saya tidak melihat kapal lagi”, lanjutnya. Untuk
menyambung hidup, Rizal hanya makan buah kelapa yang hanyut. Dia
menghilangkan rasa haus dengan meminum tetesan air hujan.
Doa
Rizal terjawab pada hari kedelapan. Lambaian Rizal dilihat oleh awak
kapal barang MV Durhan Bridge. “Saya menggunakan cabang pohon untuk
melambai. InsyaAllah mereka melihat saya.”
Keyakinan
Rizal terbukti, kepala kru kapal itu, Huang Weng Feng melihat lambaian
Rizal. “Kami melihat reruntuhan, ada kayu dan pohon, papan, dan sampah
lainnya terapung di tengah laut. Ketika saya melihat pohon di kejauhan,
saya dan awak kapal ke sana karena rasa saya melihat seseorang,” ujar
Huang.
Kami melihat pria ini berteriak minta
tolong, kami langsung menurunkan kecepatan dari 18 knot menjadi 4 knot
dalam waktu 10 detik. Biasanya, kami tidak pernah melakukan hal itu
karena bisa merusak mesin. Akan tetapi, saya merasa kali ini harus
melakukannya karena saya menyelamatkan nyawa manusia,” ujar Kapten Liu
Xiang Ping, 40 tahun.
“Apa yang dia alami adalah
mukjizat. Secara fisik, dia lemah, namun pikirannya masih jelas,”
ujarnya. “Dia tidak mengigau meski kakinya sydah berubah menjadi pucat
ketika kami mengangkatnya. Semangat hidupnya luar biasa, “ lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar